Sultan HB X: Skema Kredit Mikro Harus Mudah

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X menekankan pentingnya peran keuangan mikro dalam memberikan kesempatan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mengembangkan usahanya. Pelayanan ini sulit didapatkan dari lembaga keuangan formal.

"Fasilitas kredit mikro mutlak diperlukan dengan skema yang mudah, sederhana, dan bunga yang tepat," kata Sultan di acara International Microfinance Conference yang digelar di Yogyakarta, 22-23 Oktober 2012.

Menurut Sultan, kredit mikro dapat membantu menuntaskan permasalahan modal yang selama ini menjadi ganjalan utama.

Sultan menepis anggapan rakyat enggan menggunakan fasilitas mikro karena bunga terlalu tinggi. Sultan beralasan, jika besaran bunga adalah kendala utama, mengapa renternir tetap menjadi solusi bagi rakyat kecil?

"Jawabannya karena rentenir tidak menerapkan proses administrasi yang berbelit dan memusingkan. Prosesnya cepat dan mudah," kata Sultan.

Sultan meminta hal ini dijadikan bahan pengembangan kredit inovatif. Kepala daerah Yogyakarta ini berharap pengembangan kredit bagi rakyat kecil dapat mengatasi masalah klasik pengembangan usaha.

Secara terpisah, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarifuddin Hasan mengatakan, pemerintah terus berkomitmen meningkatkan kredit bagi para pelaku UMKM. Penyaluran kredit bagi pelaku UMKM terbukti telah menurunkan pengangguran dan kemiskinan.

"Faktor sumber pembiayaan, seperti tingkat suku bunga, teknologi, infrastruktur, serta sistem pemeringkatan kredit, adalah permasalahan yang harus kita hadapi," katanya.

Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/10/24/12152029/Sultan.HB.X.Skema.Kredit.Mikro.Harus.Mudah


Analisis

Menurut saya, skema kredit mikro memang harus di permudah seperti yang telah di sampaikan Sultan Hamengku Buwono X. Hal ini berguna untuk meningkatkan kesejahteraan / pendapatan masyarakat dari UKM, dengan mudahnya kredit usaha mkro, kecil, dan menengah dan kecilnya tingkat suku bunga hal ini menjadi bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan usaha mereka tanpa harus meminjam modal dari pihak lain yang dinilai malah memberatkan karena bunga yang tinggi. Namun untuk peminjaman modal untuk para pelaku usaha harus di survei dengan ketat.

Ini Dia Solusi Tekan Subsidi BBM

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menganggarkan dana subsidi bahan bakar minyak (BBM) di tahun depan Rp 193,8 triliun. Suatu jumlah yang besar, namun dinilai  tidak tepat sasaran. Menurut Menko Perekonomian Hatta Rajasa pemilik mobil mendapat subsidi Rp 120.000 per hari.
Ada cara untuk menekan subsidi tersebut, tanpa harus menaikkan harga BBM. Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Rinaldi Dalimi menjelaskan pengurangan subsidi BBM bukan dilakukan dengan cara menaikkan harga BBM. Subsidi BBM ini dinilai tetap perlu ada namun harus tetap sasaran. "Salah satu cara untuk menekan subsidi BBM tersebut adalah dengan menaikkan pajak kendaraan bermotor pribadi dan memasukkan komponen pajak BBM dalam tarif tol," ungkap Rinaldi dalam diskusi di MNC Tower Jakarta, Selasa (23/10/2012).
Menurut Rinaldi, selama ini orang-orang kaya juga turut menikmati subsidi BBM karena masih ada mobil pribadi yang menggunakan premium. Cara ini agak susah ditekan karena pemerintah hanya memberikan himbauan dan tidak bisa melarang orang dengan mobil pribadi membeli premium.
Dengan cara menaikkan pajak kendaraan bermotor pribadi, maka dana dari hasil pajak ini akan bisa dialokasikan dalam bentuk subsidi yang lebih tepat sasaran. Nantinya besaran pajak ini juga akan disesuaikan dengan jenis kendaraan maupun harga kendaraan itu sendiri. Semakin mewah maka semakin besar pula pajaknya.
"Menaikkan harga BBM ini hanya akan memberikan efek psikologis. Jika BBM naik, maka harga-harga kebutuhan lain juga naik. Masyarakat akan panik," tambahnya.
Selain menaikkan pajak kendaraan bermotor pribadi, Rinaldi juga mengusulkan agar komponen tarif tol juga dimasukkan pajak BBM. Hal ini dilakukan karena sebagian besar pengguna jalan tol merupakan mobil pribadi atau milik orang kaya. "Misalkan memasukkan komponen pajak Rp 500 ke tarif tol. Jika dikalikan jumlah pengguna jalan tol, itu sudah bisa dikalkulasikan berapa besar jumlahnya. Dana itu bisa dialokasikan ke subsidi BBM. Semacam subsidi silang," kata Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia tersebut.
Namun, kata Rinaldi, agar dana hasil kenaikan pajak kendaraan bermotor ataupun pajak dalam tarif tol ini bisa langsung masuk ke kas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), maka harus ada perubahan aturan perpajakan baru. "Sehingga dananya nanti bisa langsung dialokasikan ke subsidi BBM, tidak bercampur dengan kas negara dari sektor pajak," tambahnya.

sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/10/24/10505763/Ini.Dia.Solusi.Tekan.Subsidi.BBM

Analisis

Menurut saya, alternatif untuk menekan subsidi BBM ini cukup baik dan perlu di kaji lebih dalam lagi. Memang dengan menaikan pajak kendaraan akan terkesan membebani, namu jika di kaji lebih lanjut hal ini akan memberikan dampak yang cukup positif dengan tidak menaikan harga BBM, dengan kenaikan pajak kendaraan juga akan memberikan efek secara tidak langsung dengan pembatasan kendaraan bermotor.

Tarif Listrik Naik, Pemerintah Janjikan Infrastruktur Mulus

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dan Badan Anggaran DPR telah sepakat akan menaikkan rencana tarif dasar listrik (TDL) sebesar 15 persen di tahun depan. Imbal baliknya, pemerintah menjanjikan akan menyediakan infrastruktur lebih baik.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo menjelaskan, pemerintah telah melakukan perbaikan pengalokasian komposisi anggaran pada RAPBN 2013 secara lebih baik. "Pemerintah dan DPR sepakat listrik itu bisa dinaikkan dan dinaikkannya itu 15 persen di tahun depan. Kenaikan TDL ini akan memberi tambahan Rp 11,8 triliun bagi sektor infrastruktur di tahun depan," kata Agus selepas Rapat dengan Badan Anggaran DPR di Jakarta, Senin malam (22/10/2012).
Menurut Agus, rencana kenaikan TDL ini akan diserahkan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Untuk pelaksanaannya, Kementerian ESDM akan mengatur apakah akan naik per bulan atau per tiga bulanan.
Agus juga menjelaskan, anggaran infrastruktur di tahun depan ini sebesar Rp 213 triliun, naik 20 persen dibading tahun 2012. Angka tersebut merupakan angka anggaran infrastruktur tertinggi sejak reformasi. Untuk membangun infrastruktur tersebut, pemerintah akan melibatkan proyek dari Kementerian BUMN. Namun tidak menutup kemungkinan juga akan melibatkan pihak swasta.
Di sisi lain, pemerintah juga menargetkan penerimaan perpajakan dan kepabeanan tahun depan sekitar Rp 1.120 triliun. Begitu juga kenaikan dana transfer daerah yang naik menjadi Rp 520 triliun. "Ini menunjukkan ekonomi akan lebih baik ke depan," jelasnya.

Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/10/23/11010283/Tarif.Listrik.Naik.Pemerintah.Janjikan.Infrastruktur.Mulus

Analisis


Menurut saya, kenaikan tarif dasar listrik sangan tidak efektif karena hal ini tentu saja akan membebani masyarakat dan juga akan berdampak terhadap aspek lain yang membutuhkan listrik. Seharusnya pemerintah harus secara bertahap untuk meaikan tarif dasar listri yang di imbangi dengan perbaikan infrastruktur, sehingga akan terlihat bukti nyata dari kenaikan tersebut. Jika hanya sebatas janji dengan tanpa adanya bukti yang cukup nyata tentu hal ini akan membuat masyarat menjadi cukup geram.

Empat Keutamaan Belanja Pemerintah Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Hatta Rajasa, selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, menyebutkan empat hal utama yang harus diperhatikan dalam penyerapan belanja pemerintah. Empat hal tersebut menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ke depan.

Pertama, periode penyerapan belanja modal tidak lagi dimulai pada kuartal III dan IV, namun mulai merata pada kuartal I dan II. “Belanja modal ini harus tepat sasaran dan tepat waktu, supaya memberikan efek atau momentum pertumbuhannya tinggi jangan numpuk dikuartal III dan IV itu nggak baik,” ujar Hatta Rajasa.

Kedua, belanja transfer daerah yang besar perlu mendapat perhatian lebih. Belanja transfer daerah perlu dicermati karena penyerapannya terbilang lambat, padahal mampu memberikan dampak dan pengaruh besar untuk pertumbuhan ekonomi daerah. Kemudian yang ketiga, belanja subsidi jangan melampaui kemampuan anggaran, karena cadangan risiko fiskal Indonesia cukup terbatas.

Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya keras demi menjaga penggunaan subsidi agar tidak melampaui anggaran yang telah ditetapkan. Ini merupakan bentuk antisipasi guna mencegah terjadinya guncangan pertumbuhan ekonomi negara bila terjadi gejolak ekonomi.

Keempat, belanja perlindungan sosial harus tetap ada dan siap untuk dicairkan saat dibutuhkan. Seperti yang diungkapkan langsung oleh Hatta Rajasa, “Ini penting, jangan sampai ketika terjadi sesuatu kita tidak memiliki dana yang cukup melakukan social protection ini penting dalam situasi yang tidak menentu. Social protection  ini harus menjadi perhatian kita.”

Sementara untuk belanja modal yang berkaitan dengan belanja pegawai dan perjalanan dinas, harus terus ditekan. Beliau menganggap penurunan belanja perjalanan dinas sebesar 15% pada APBN 2013 dinilai masih sangat kurang. Masih ada beberapa pos perjalanan dinas yang dapat ditekan lagi. (adv)



Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/10/26/09561228/Empat.Keutamaan.Belanja.Pemerintah.Pendorong.Pertumbuhan.Ekonomi.Indonesia
Analisis

Menurut saya, hal yang di sampaikan oleh Hatta Rajasa memang sangat benar mengenai belanja modal yang tidak dilakukan pada kuartal III dan IV karena pada akhir periode akan ada proyek yang menghabiskan dana anggaran yang disengaja dengan anggapan belanja rutin, mengenai pengawasan lebih terhadap transfer daerah saya sangat setuju untuk mencegah terjadinya kebocoran dana dan tidak sampainya dana pada sasaran. Pada penekanan belanja modal harus terus di lakukan guna penghematan anggaran.

Kesenjangan Perlindungan dan Kekeliruan Persepsi

KOMPAS.com - Meski sudah memiliki asuransi, namun belum tentu kita sudah bebas dari persoalan karena ternyata proteksinya tidak mencukupi. Apalagi mereka yang tidak dilindungi asuransi atau tidak memiliki dana cadangan.
Berapa perkiraan dana yang kita bayangkan dapat melindungi keluarga dari risiko kesehatan, kecelakaan yang menyebabkan cacat permanen, hingga kematian? Bagaimana kalau asuransi atau simpanan uangnya tak memadai?
Pengetahuan soal besarnya kesenjangan antara perkiraan kebutuhan dan perlindungan yang tersedia sangat berguna dalam menganalisa kondisi masyarakat. Berdasarkan pengetahuan ini kita dapat memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang kebutuhan dasar asuransinya.
Hasil studi AIA Financial ini juga menyimpulkan bahwa perkiraan risiko yang dirasakan rata-rata keluarga Indonesia di kota-kota besar nilainya secara total mencapai Rp 137 juta. Kebutuhan proteksi paling banyak terserap untuk menghadapi kematian, yaitu sebesar Rp 53 juta, lalu cacat permanen akibat kecelakaan Rp 36 juta, penyakit berat Rp 35 juta, dan penyakit ringan Rp 13 juta.
Tetapi, dengan tingkat inflasi rata-rata per tahun sekitar 6,5 persen (harga pangan, tagihan listrik, perbaikan rumah, biaya kesehatan dan pendidikan yang meningkat setiap tahunnya) justru dalam kenyataannya, total nilai risiko ini akan jauh lebih besar dari yang bisa kita bayangkan atau perhitungkan sekarang. Oleh karena itu, kebutuhan proteksi dalam kondisi nyata pasti lebih besar daripada temuan hasil survei tersebut.
Perkiraan total nilai risiko berbeda jika kita memilah antara responden yang memiliki asuransi dengan yang tidak memiliki asuransi. Mereka yang memiliki asuransi punya perkiraan nilai risiko hampir mencapai Rp 380 juta, sedangkan yang tidak memiliki asuransi hanya sebesar Rp 86 juta. Sedangkan dana cadangan yang tersedia untuk melindungi keluarga dari musibah di masa depan rata-rata hanya mencapai Rp 6 juta. Bagi mereka yang memiliki asuransi, dana cadangannya hampir mencapai Rp 25 juta, namun yang tidak memiliki asuransi simpanannya rata-rata hanya Rp 2 juta.
Mereka yang memiliki asuransi secara relatif sudah punya kesadaran betapa penting mengantisipasi setiap kejadian yang tak terduga di masa depan. Mereka juga sudah dapat memperkirakan berapa nilai kebutuhan proteksi yang seharusnya tersedia. Karena itu, perkiraan nilai risiko dan alokasi dana untuk berjaga-jaga jauh lebih tinggi.
Di sisi lain, mereka yang tidak punya asuransi seringkali menganggap asuransi itu hanyalah beban di sisi sumber daya keuangannya. Fakta membuktikan, hampir 1 dari tiga responden yang tidak punya asuransi mengatakan tak punya uang untuk membelinya. Sementara, satu dari sepuluh orang hanya pasrah saja pada nasibnya.
Bagi yang memiliki asuransi, persepsi nilai kebutuhan proteksi mereka adalah 4 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak memiliki – hal ini sangat dipengaruhi oleh perbedaan tingkat kesadaran atas risiko di masa depan.
Kita dapat menyimpulkan bahwa meski ada dana cadangan, ternyata tetap tidak mencukupi kebutuhan hidup sehari-harinya, termasuk membayar berbagai tagihan, berobat ke rumah sakit, atau menjamin masa depan anaknya. Ada tiga kemungkinan penyebabnya: pendapatan rendah, kebutuhan finansial yang semakin meningkat, atau salah memperkirakan total nilai risikonya sejak awal, sehingga dana cadangannya tidak cukup.
Survei yang sama menemukan kesenjangan antara kebutuhan proteksi dengan dana yang tersedia, baik itu dari asuransi atau dana cadangan dengan rata-rata sebesar Rp 106 juta atau 77 persen dari perkiraan total nilai risiko. Mengingat rata-rata penghasilan keluarga yang tak sampai Rp 5 juta per bulannya dan dana cadangan Rp 6 juta, keluarga yang ditinggalkan harus mencari bantuan finansial kurang lebih 20 kali dari penghasilan mereka apabila musibah tiba-tiba terjadi. Hal ini tentu mencerminkan sulitnya mengatasi kesenjangan proteksi tersebut.
Hanya dengan memproteksi diri dan keluarga melalui asuransi, maka kesenjangan dapat ditutup dan mampu memberikan jaminan keuangan bagi anggota keluarga yang ditinggalkan.
Mereka yang memiliki asuransi menilai risiko masa depan lebih tinggi, yaitu sebesar Rp 210 juta. Sedangkan, mereka yang tidak memiliki asuransi menilai risiko masa depan sebesar Rp 86 juta. Bagi yang memiliki asuransi mempunyai kesenjangan proteksi sebesar 55 persen, sementara yang tidak adalah sebesar 98 persen. Hal ini menunjukkan betapa riskan hidup mereka yang tak memiliki asuransi. Selain lebarnya kesenjangan, perkiraan mereka tentang nilai risiko juga terlalu kecil dibanding kebutuhan aktual.
Angka kesenjangan perlindungan secara nasional untuk mereka yang sudah memiliki asuransi adalah Rp 2.200 triliun. Kesenjangan proteksi bagi mereka yang tidak memiliki asuransi mencapai Rp 4.100 triliun. Dengan memperhitungkan penduduk Indonesia yang mencapai 237 juta jiwa dan rata-rata jumlah anggota keluarga empat jiwa, maka total kesenjangan proteksi seluruh keluarga Indonesia diperkirakan mencapai Rp 6.280 triliun. Angka ini mendekati hasil survei Swiss Re 2010 yang menyatakan kesenjangan proteksi di Indonesia mencapai Rp 6.300 triliun atau 711 miliar dollar AS (dengan kurs 1 dollar AS = Rp 8.900).
Dapat dipastikan keluarga yang tidak memiliki asuransi akan mengalami penurunan standar kualitas hidup jika tiba-tiba mengalami musibah, kecuali mereka melakukan perubahan yang mendasar.
Belanja asuransi seharusnya menjadi kebutuhan dan prioritas lebih tinggi dalam daftar pengeluaran. Masyarakat Indonesia memiliki tanggung jawab kepada keluarga dan diri mereka sendiri, untuk menentukan prioritas dan memastikan bahwa keuangan keluarga sudah seimbang, meliputi tingkat cakupan asuransi jiwa yang memadai.
Persepsi bahwa asuransi itu mahal dan tidak terjangkau tidaklah benar, dan hal ini haruslah diperbaiki. Sebagai contoh, seorang pengajar di sebuah lembaga pendidikan, berusia 38 tahun, sudah menikah, tidak merokok, punya dua orang anak. Beliau bisa mulai memproteksi diri dari risiko kematian akibat kecelakaan, dengan hanya membayarkan premi yang nilainya tidak lebih dari harga semangkuk mi instan setiap bulannya.
Asuransi seharusnya tidak dipandang sebagai beban pada sumber daya keuangan apabila kita mampu merencanakan keuangan dengan baik. Asuransi bukan beban tetapi aset; ini adalah perlindungan bagi kita dan keluarga yang bisa diandalkan terutama jika musibah terjadi. Kata “asuransi” dan “terjangkau” seyogyanya berjalan beriringan. Untuk itu, informasi yang tepat dan lengkap penting ditekankan oleh seluruh pelaku industri asuransi

Sumber:  http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/10/25/1255043/Kesenjangan.Perlindungan.dan.Kekeliruan.Persepsi


Analisis

Menurut saya, dana untuk proteksi diri memang sangat penting terutama di kota besar yang serba tidak pasti. Namuh kesalahan presepsi ini perlu lebih di sosialisasikan lagi, karena memang kenyataannya asuransi memang tidak semurah yang telah dijelaskan di atas kalaupun ada asuransi yang benar untuk kalangan ekonomi lemah seharusnya perusahaan asuransi lebih dapat mensosialisasikan produk mereka bukan hanya mengambil keuntungan dari produk asuransi yang mereka jual, dengan begini semua lapisan masyarakat dapat terproteksi dengan harga yang terjangkau.

Transaksi Trade Expo Lampaui Target

JAKARTA, KOMPAS.com- Total transaksi selama Trade Expo Indonesia 2012 tercatat 3 miliar dollar AS. Transaksi tersebut melebihi target senilai 2 miliar dollar AS. Penyelenggaraan TEI ke-27 tahun ini dinilai sukses.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami, dalam jumpa pers Kamis (25/10/2012) di Jakarta.
"Transaksi tersebut terdiri atas 1,001 miliar dollar AS selama pameran dan 2 miliar kontrak pembangunan gedung parlemen di sejumlah negara di Benua Afrika. Saat ini sedang negosiasi tahap akhir," katanya.
Dia mengatakan, TEI tahun ini berhasil mendatangkan ribuan buyers dari 95 negara. Tahun depan TEI menargetkan buyer sebanyak 10.000 buyers. "Produk yang paling banyak dibeli adalah produk otomotif disusul produk elektronik," katanya.

Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/10/25/18152029/Transaksi.Trade.Expo.Lampaui.Target.

Analisis

Menurut saya, hal ini merupakan hal positif apa bila di katakan dapat melampaui target. Artinya Indonesia bisa bersaing dan mengembangkan produk - produk dalam negeri, hal ini patut menjadi perhatian bahwa sebenarnya Indonesia cukup layak di perhitungkan walaupun masih banyak hal lain yang lebih perlu pengembangan dan perhatian.

Daftar Bank dengan Bunga KPR Paling Murah

Jakarta - Bank Indonesia (BI) telah merilis daftar suku bunga dasar kredit (SBDK) perbankan terbaru. Berdasarkan data tersebut terdapat bank nasional dan asing yang beroperasi di Indonesia menawarkan kredit kepemilikan rumah (KPR) murah dengan bunga single digit.

PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Tengah menjadi juaranya dengan memberikan bunga KPR paling murah yakni 6,69%.

Seperti dikutip detikFinance, Kamis (25/10/2012) data SBDK yang dipublikasikan ini berasal dari bank umum konvensional yang wajib melakukan publikasi jika memiliki total aset minimal Rp 10 triliun. Informasi SBDK yang dipublikasikan didasarkan atas laporan yang disampaikan oleh bank kepada Bank Indonesia untuk posisi akhir bulan laporan.

Informasi SBDK tersebut dapat saja berbeda dengan yang dipublikasikan pada papan pengumuman di setiap kantor Bank, website bank (jika bank memiliki website) dan/atau surat kabar antara lain karena menggunakan posisi data yang berbeda. Data SBDK ini dipublikasikan pada awal September 2012.

Berikut 10 bank yang menawarkan bunga KPR murah :
  • Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (BPD Jateng) = 6,69%
  • Bank Pembangunan Daerah Riau dan Kepri (BPD Riau) = 7,04%.
  • Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BPD Jabar) = 7,65%
  • Bank Pembangunan Daerah Bali (BPD Bali) = 8,07%
  • Standard Chartered Bank = 8,35%
  • ANZ Panin Bank = 8,40%
  • HSBC = 8,50%
  • Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BPD Jatim) = 8,65%
  • Bank Artha Graha = 8,71%
  • Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BDP Sumut) = 8,71%
Sumber: http://finance.detik.com/read/2012/10/25/113710/2072650/5/daftar-bank-dengan-bunga-kpr-paling-murah?

Analisis


Menurut saya, hal ini meupakan hal baik karena masyarakat dapat menentukan bank mana yang memiliki KPR paling rendah yang tentu saya ini sangat menguntungkan masyarakat. Danjuga daya saing antar bank akan lebih ketat mengingat cukup banyak bank dengan selisih bunga KPR cukup sedikit. Namun hal ini perlu diperhatikan oleh BI mengenai regulasi penentuan suku bunga.

Transaksi Harian Saham Rata-rata Rp 5,5 Triliun Tahun Depan

Jakarta - Pasar modal Indonesia akan terus tumbuh, bahkan tahun depan Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik nilai transaksi harian saham rata-rata Rp 5,5 triliun.

Menurut Direktur Utama BEI, Ito Warsito, rata-rata nilai transaksi harian mengalami kenaikan dari revisi RKAT 2012 Rp 4,8 triliun. Hal ini disampaikan Ito usai RUPS Luar Biasa di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (24/10/2012).

"Memang rata-rata perdagangan tahun ini menurun 8% namun tahun depan kami harapkan terus meningkat," kata Ito.

Meski mengakui rata-rata transaksi harian saham menurun tahun ini, Ito memastikan kinerja pasar modal Indonesia jauh lebih baik dari negara lain.

"Penurunan 8%, tapi tidak turun sedalam bursa-bursa lain di dunia," tambahnya.

Rata-rata volume transaksi harian Surat Berharga Negara (SBN) yang dilaporkan melalui Centralized Trading Platform Value Added Service (CTP VAS) diproyeksikan mencapai Rp 4,03 miliar dan rata-rata volume transaksi harian obligasi korporasi mencapai Rp 1,71 miliar.

BEI juga menyampaikan, target ini akan tercapai mengingat asumsi indikator ekonomi 2013 yang stabil. Dimana, pertumbuhan ekonomi 6,5%, dengan laju inflasi 5%, suku bunga SBI 1 bulan 5,5-6%, suku bunga deposito rupiah 5,75-6,25%, sementara kurs rupiah Rp 9.300 per 1 US$.

"Kami yakin BEI akan menunjukkan kinerja yang semakin optimal. Pada tahun 2012 BEI telah menyelesaikan beberapa proyek infrastruktur perkantoran," tuturnya.

RUPS kali ini dihadiri 113 pemegang saham atau sebanyak 99,12% dari jumlah pemegang saham yang memiliki hak suara.

Sumber: http://finance.detik.com/read/2012/10/24/134140/2071643/6/transaksi-harian-saham-rata-rata-rp-55-triliun-tahun-depan?


Analisis

Menurut saya, walaupun dinilai transaksi tiap harinya mengalami kenaikan namun penargetan harga saham rata - rata senilai 5,5 triliun cukup sulit. Mengingat harga saham selalu berfluktuasi dan dikatakan terdapat penurunan sebesar 8% terutama pada negara yang sedang mengalami krisis yang berdampak pada negara lainnya, perlu di perhatikan juga laju inflasi , suku bunga, serta kurs rupiah.

11 Calon Emiten Masih Ngantri untuk Listing

Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan target penambahan 25 emiten baru tahun 2012 akan tercapai. Di luar 18 emiten baru yang listing hingga 11 Oktober ini, BEI memperkirakan masih ada 11 calon emiten yang ngantri.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen menjelaskan, 10 perusahaan sudah mendapat kontrak pendahuluan dari otoritas Bursa dari 16 calon emiten yang menyatakan minatnya listing. Selanjutnya 10 perusahaan akan melakukan pendaftaran Initial Public Offering (IPO) ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).

"Dari 16 perusahaan, enam masih diproses. Namun dari enam ini, tiga perusahaan sudah menyatakan secara formal untuk memundurkan proses IPO. Dua lainnya mundur melihat pasar, yaitu Citra Borneo dan Pasific Agro," kata Hoesen di Jakarta, Rabu (24/10/2012).

Atas perhitungan ini, Hoesen masih berharap 10 perusahaan yang tengah memproses IPO di Bapepam-LK, dan satu calon emiten lainya bisa mencatatkan sahamnya tahun 2012. "Karena dari enam yang proses, sisa satu, kami masih punya 11 calon emiten," tuturnya.

Hingga akhir Oktober 2012, BEI telah kedatangan 18 emiten baru dengan total nilai emisi Rp 6,9 triliun:


  • Minna Padi Investama (PADI) Nilai Emisi Rp 118,5 miliar
  • TiPhone Mobile Indonesia (TELE) Nilai Emisi Rp 418,5 miliar
  • Surya Esa Perkasa (ESSA) Nilai Emisi Rp 152,5 miliar
  • Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) Nilai Emisi Rp 300,05 miliar
  • Supra Boga Lestari (RANC) Nilai Emisi Rp 156,45 miliar
  • Trisula International (TRIS) Nilai Emisi Rp 90 miliar 
  • Toba Bara Sejahtera (TOBA) Nilai Emisi Rp 400,29 miliar
  • Kobexindo Tractors (KOBX) Nilai Emisi Rp 109 miliar
  • MNC Sky Vision (MSKY) Nilai Emisi Rp 2,147 triliun
  • Tri Banyan Tirta (ALTO) Nilai Emisi Rp 63 miliar
  • Global Teleshop (GLOB) Nilai Emisi Rp 127,77 miliar
  • Gading Development (GAMA) Nilai Emisi Rp 420 miliar 
  • Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) Nilai Emisi Rp 1,28 triliun
  • Inti Bangun Sejahtera (IBST) Nilai Emisi Rp 154,13 miliar
  • Nirvana Development (NIRO) Nilai Emisi Rp 630 miliar
  • Sekar Bumi (SKBM), Resliting dan tidak ada saham baru yang dicatatkan
  • Provident Agro (PALM) Nilai Emisi Rp 296,61 miliar
  • Pelayaran Nelly Dwi Putri (NELY) Rp 58,8 miliar
Sumber: http://finance.detik.com/read/2012/10/24/162424/2071922/6/11-calon-emiten-masih-ngantri-untuk-listing?

Analisis

Menurut saya, bayaknya perusahaan publik yang mengantri untuk di listing pada BEI merupakan berita yang cukup baik. Artinya dengan banyaknya perusahaan yang menjadi emiten dapat menarik investor guna memperluas pasar dan bisa saling menguntungkan antara investor dan perusahaan tersebut, namun Bapepam harus mengawasi dan menyaring perusahaan dengan tepat, jangan sampai perusahaan yang sudah terlisting akan mengacaukan kegiatan perekonomian di BEI karena perusahaan belum siap.

Kawasan Ekonomi Khusus Terbesar di ASEAN akan Berdiri di Kutai Timur


 
Balikpapan - Pemerintah daerah Kalimantan Timur mengusulkan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Maloy agar dijadikan kawasan ekonomi khusus (KEK). Kawasan ini digadang-gadang bakal menjadi KEK terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.

Hal ini diungkapkan oleh Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak di acara peresmian Terminal Peti Kemas Kariangau, Balikpapan Kaltim, Rabu (24/10/12).

"Maloy akan menjadi kawasan ekonomi khusus. Diharapkan agar cepat dikeluarkan Keppresnya," ungkap Awang dihadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Jika hal ini terealisasi, Awang mengakui, Maloy yang terletak di Kabupaten Kutai Timur ini akan menjadi KEK terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. "KEK maloy ini akan menjadi kek terbesar di Indonesia, mengalahkan Sei Mangkei," tambahnya.

Menanggapi hal itu, Presiden RI, SBY merespon positif. SBY mengatakan akan mendukung kawasan Maloy ini untuk menjadi kawasan ekonomi khusus. "Maloy saya dukung agar menjadi kawasan ekonomi khusus," ungkap SBY saat yang disambut riuh tepuk tangan para tamu undangan saat meresmikan TPK Kariangau.

Menurut data yang didapat detikFinance, pembangunan Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy ini menghabiskan investasi sekitar Rp 4,7 triliun dengan luas lahan hingga 5.305 hektar.

KIPI Maloy diusulkan menjadi KEK Maloy Trans Kalimantan Economic Zone dengan luas lahan 32.800 hektar. Antaralain mencakup KIPI Maloy 5.305 hektar, Batuta Chemical Industrial Park seluas 1000 hektar, dan Trans Kalimantan Economic Zone seluas 26.500 hektar.

Sumber: http://finance.detik.com/read/2012/10/24/154839/2071831/4/kawasan-ekonomi-khusus-terbesar-di-asean-akan-berdiri-di-kutai-timur?f9911033

Analisis

Menurut saya, membuat kawasan ekonomi khusus di Maloy merupakan salah satu strategi yang bagus untuk meningkatkan pendapatan / devisa negara. saya sangat setuju dengan usulan yg di gagas oleh Awang, selain kegiatan perekonomian akan lebih fokus di daerah tersebut yang akan meningkatkan pendapatan nasional serta pemilihan daerah yg cukup strategis yg dapat di lalui kapal - kapal laut dengan membuat pelabuhan yang memadai. Jika pemerintah benar- benar serius untuk membangun kawasan ekonomi khusus, perlu di awasi dengan ketat mengenai anggaran pembangunannya.

Tugas Outline

Printer Portable Stick POP

Outline

  • Segera hadir printer portable rancangan Jihun Kang, Youngho Lee, Jieun Lee & Changsu
  • Bentuknya menyerupai stick, ukurannya tergolong kecil dengan ukuran 23 x 6 cm
  • Ukurannya yang kecil mudah dibawa dan memiliki tampilan yg sederhana
  • Stick POP menawarkan konektivitas USB dan layar OLED dengan status bar yg menampilkan status pencetakan
  • Stick POP dapat disambungkan dengan komputer maupun device dengan koneksi USB
  • Port USB terletak di sisi samping berdekatan dengan port tinta yg berbentuk slot
  • Dalam penggunaannya memiliki keterbatasan tinta dan kertas yang harus di masukan satu persatu

Tugas Bahasa Indonesia 2



Mandi dengan Mata Tertutup Bisa Tingkatkan Memori



Jakarta, Mandi merupakan aktivitas yang dilakukan orang setiap harinya dan punya banyak manfaat. Tapi jika ingin meningkatkan memori, cobalah membasuh air atau menggunakan shower sambil menutup mata saat mandi.

Diketahui beberapa perubahan gaya hidup yang terdengar sepele atau kecil kadang bisa memberikan manfaat yang besar bagi tubuh, salah satunya adalah memejamkan mata saat mandi dapat tingkatkan memori.

Studi yang dilakukan oleh peneliti dari Franklin Institute mengungkapkan memblokir atau menggabungkan satu atau lebih indra di tubuh, misalnya mandi dengan mata tertutup bisa meningkatkan daya ingat atau memori dan kebugaran mental.

Hal ini dikarenakan jika seseorang menggunakan indra dengan cara yang tidak terduga, maka bisa merangsang sel-sel saraf di otak sehingga mengaktifkan jalur yang ada, seperti dikutip dari Livestrong, Jumat (12/10/2012).

Peneliti mengungkapkan kondisi ini hampir sama ketika orang menengadahkan tangan saat hujan atau mencium bau bunga sambil memejamkan mata. Ketika menutup mata maka tubuh mengandalkan penalaran spasial dan indra penciuman serta sentuhan.

Mandi dengan mata tertutup ini juga bisa memberikan efek relaksasi bagi tubuh yang dapat membantu mengurangi kadar kortisol atau hormon stres yang diproduksi akibat tekanan saat kerja atau masalah lain.

Selain itu, berdasarkan jurnal Alternative and Complementary Therapies diketahui mandi dan menambahkan minyak esensial ke dalam air bak mandi bisa membantu meningkatkan kinerja dari otak, mempertajam memori serta mengurangi stres.

Sedangkan ketika orang mandi dengan shower secara otomatis mekanisme tubuh akan mendorong lebih banyak darah mengalir sehingga dapat meningkatkan sirkulasi dan membantu menghilangkan racun.

Sumber: health.detik.com/read/2012/10/12/074501/2060815/766/mandi-dengan-mata-tertutup-bisa-tingkatkan-memori

Analisis:

 Pada artikel di atas dapat di katakan karya ilmiah populer karena sudah memenuhi beberapa kriteria. Seperti topik yang cukup menarik guna menarik pembacanya, bahasa yang di gunakan di artikel tersebut menggunakan bahasa yg cukup mudah di mengerti (informal) karena memang di tujukan untuk masyarakat umum dan isi dari artikel tersebut dapat dikatakan mengajak para pembaca. Pada akhir paragraf juga dipaparkan sebuah kesimpulan yang menjadi penutup.