Egoism



Egoism merupakan suatu bentuk ketidak adilan kepada orang lain. Inti dari pandangan egoism adalah tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi untuk memajukan dirinya sendiri. Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik / meterial.

Self-interest berbeda dengan selfishness.
a.     Memenuhi kepentingan pribadi (self-interest) merupakan sesuatu yang baik.
b.    Cenderung menghasilkan “selfishness”, ketika pemenuhan kepentingan pribadi      merugikan pihak lain.

Selfishness (Anis Chariri Etika Bisnis dan Profesi 12):
a.       Always do that which is in your own interest
b.       Selfish behaviour = unethical behavior



Egoism tidak cocok dengan kegiatan manusia sebagai makhluk sosial. Egoism tidak mampu memecahkan masalah ketika perselisihan muncul. Terdapat “anomali aneh” dalam egoism (tidak dapat dipublikasikan, diajarkan, dibicarakan dengan terbuka). 


Sumber:
       http://anggrainiwulandari91.blogspot.com/2013/10/basis-teori-etika-dan-egoism.html

Etika Profesi Akuntansi


Soft skill adalah ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (termasuk dengan dirinya sendiri), soft skill merupakan kemampuan yang dilakukan dengan cara non teknis yang tidak tampak secara fisik. Atribut soft skills meliputi nilai yang dianut, motivasi, perilaku, kebiasaan, karakter dan sikap. Atribut soft skill ini dimiliki oleh setiap orang dengan tingkat yang berbeda-beda, dipengaruhi oleh kebiasaan berfikir, berkata, bertindak dan bersikap. 

Salah satu contoh soft skill yang harus di miliki adalah Time Management atau manajemen waktu. Time Management atau manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu, artinya dengan manajemen waktu diharapkan pekerjaan akan sesuai dengan apa yang telah di targetkan. Manfaat dari manajemen waktu adalah:
  • Membantu pekerjaan agar lebih efektif dengan skala prioritas.
  • Menjauhkan dari stress karena dengan manajemen waktu kita dapat mengontrol setiap pekerjaan sesuai dengan waktu yang ada.
  • Dapat menghindari gangguan dan hambatan yang ada.
Untuk mengelola waktu dengan baik di perlukan beberapa langkah, pertama adalah menentukan prioritas dari pekerjaan, kedua segera menyelesaikan pekerjaan dengan prioritas yang paling tinggi, yang terakhir prioritaskan kembali tugas/pekerjaan yang tersisa.